Jumat, 28 Oktober 2011

3 Oahraga Rekomendasi Nabi

Bagi umat Islam, sabda nabi adalah salah satu sumber ajaran yang patut diterapkan sepanjang hidup. Ajaran itu bisa berupa perkataan, perbuatan, atau pengakuan Nabi atas sebuah aktifitas tertentu. Dalam hal ibadah, hampir semua orang sepakat bahwa kita harus menjalankan ritual sesuai tuntunannya. Tetapi, dalam hal kehidupan bermasyarakat, termasuk olah raga, tidak terlalu banyak orang yang mencermatinya karena dianggap hal yang biasa saja. Benarkah? Sehubungan dengan hal tersebut, dalam tulisan ini saya ingin menguraikan tiga jenis olah raga yang pernah diperintahkan Nabi agar diajarkan kepada generasi muda Muslim, yakni berenang, berkuda, dan memanah. Ketiga jenis olah raga ini ternyata tidak hanya menyehatkan jasmani tetapi juga bisa menjadi inspirasi untuk pentingnya menjaga kesehatan ruhani.
Pertama, berenang. Mengapa berenang? Pertanyaan ini sering muncul karena Nabi hidup di Mekkah, kota yang berada di gurun pasir. Kalaulah di Madinah tempat Nabi menghabiskan 10 tahun terakhir hidupnya, banyak yang berkeyakinan bahwa renang bukanlah olah raga favorit di kota itu. Jadi, apa pesan di balik olah raga renang? Banyak pakar mengajukan sejumlah analisis. Renang merupakan salah satu olah raga yang membutuhkan energi konstan dan kontinyu. Dengan kata lain, seorang perenang pastilah akan bergerak dari awal masuk air hingga mencapai garis finish. Sebentar saja sang perenang itu berhenti bergerak, ia akan jatuh tenggelam dalam air dan binasa. Dari olah raga ini tersirat sebuah pesan mulia bahwa manusia harus bergerak dinamis melalui usahanya dalam berbagai bidang bila ingin menggapai sukses. Manusia yang mempunyai sejumlah potensi harus terus berjuang bagaikan air yang selalu mengalir dan menerobos jalan sekecil apapun. Oleh sebab itu, berenang menjadi salah satu olah raga yang dianjurkan karena dapat menyehatkan lahir batin manusia sekaligus memberi pelajaran untuk pantang menyerah.
Kedua, berkuda. Kegiatan berkuda mengibaratkan sebuah fase kehidupan yang selalu penuh tantangan. Kuda adalah salah satu hewan yang tidak mudah ditaklukkan. Hewan satu ini juga mempunyai nafsu yang besar khususnya kepada lawan jenis sehingga bila seekor kuda jantan bertemu kuda betina, ia akan mengejar si betina itu kemana pun ia pergi. Inilah salah satu sifat kuda yang biasanya dimanfaatkan oleh pemiliknya memaksa kuda itu berlari kencang. Nah, pelajaran apa yang bisa kita dari berkuda? Saat berkuda, kita adalah orang yang sedang mengendarai hawa nafsu yang besar. Kita harus mampu mengendalikan nafsu itu bila ingin sukses. Sikap untuk selalu tangkas, cepat, dan akurat merupakan salah satu skil kehidupan yang bisa kita peroleh dari ketrampilan berkuda.
Ketiga, memanah. Olah raga memanah merupakan salah satu olah raga yang membutuhkan konsentrasi. Jika sedikit saja konsentrasi pemanah terganggu, ia tidak akan melesatkan anak panah tepat pada sasarannya. Hal ini ternyata sama juga dengan kehidupan nyata. Kita harus memiliki fokus dalam hidup. Kita tidak hanya menghabiskan waktu tanpa rencana dan arah. Tentu, bila kita tetap seperti itu, sukses akan jauh dari diri kita. Oleh sebab itu, merenungi hakikat memanah, kita akan mendapat pelajaran berharga berupa perlunya manajemen di berbagai bidang, seperti manajemen waktu, manajemen usaha, dan manajemen pendidikan, sehingga tujuan yang hendak kita cepat dapat teraih sesuai dengan rencana.
Dari ketiga olah raga di atas, ada satu pelajaran utama yang bisa kita petik, yakni perlunya kemandirian. Adakah perenang yang dibantu oleh perenang lain bila ingin jadi juara? Ia harus berjuang dengan bergerak sendiri ke depan seraya mengerahkan segala daya yang dimiliki. Keberhasilan ditentukan oleh dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Begitu pula dalam pertandingan pacuan kuda. Seorang penunggang tangguh harus menguasai berbagai teknik pengendalian kuda secara sempurna jika ingin berhasil menjadi pemenang. Ia harus mandiri dalam usahanya itu. Tak jauh beda, dalam memanah, mata pemanahlah yang memegang peranan fital dalam usaha membidik target yang diinginkan. Kemandirian seorang pemanah adalah mutlak jika ingin mengatongi penghargaan.
Dari uraian di atas, saya berkesimpulan, ternyata tiga jenis olah raga yang disarankan nabi mempunyai makna tidak saja tersurat namun juga tersirat yang sangat dalam. Sehat jasmani dan rohani adalah pesan utama yang harus dilakukan dengan semangat kemandirian. Semoga kita bisa menjalankannya dengan baik. Amin.

http://olahraga.kompasiana.com/sport/2011/02/24/3-olah-raga-rekomendasi-nabi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar